Skip to content

Tokyo membatalkan situs tontonan publik untuk Olimpiade musim panas

📅 June 20, 2021

⏱️1 min read

`

`

Gubernur Tokyo mengumumkan keputusan, menambahkan bahwa beberapa tempat akan menjadi pusat vaksinasi COVID-19.

Penonton asing dilarang menghadiri Olimpiade, tertunda satu tahun karena pandemi File Pawel Kopczynski/Reuters

Penonton asing dilarang menghadiri Olimpiade, tertunda satu tahun karena pandemi [File: Pawel Kopczynski/Reuters]

Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah membatalkan semua situs tontonan publik untuk Olimpiade musim panas, mengalihkan beberapa tempat menjadi pusat vaksinasi COVID-19.

Penonton asing dilarang menghadiri Olimpiade, tertunda satu tahun karena pandemi, tetapi pemerintah dan penyelenggara Tokyo 2020 telah berbulan-bulan menunda memutuskan apakah akan mengizinkan penonton Jepang masuk ke stadion.

Larangan menonton publik, diumumkan pada hari Sabtu, mengikuti keputusan pemerintah metropolitan bulan ini untuk membatalkan rencana situs tontonan publik di Taman Yoyogi di pusat Tokyo, mengubah tempat tersebut menjadi pusat vaksinasi.

"Saya percaya ini adalah langkah-langkah yang diperlukan, ketika melihat dari berbagai perspektif, untuk Olimpiade dan Paralimpiade yang sukses," kata Koike kepada wartawan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Mereka akan berbicara pada hari Senin dengan Komite Olimpiade Internasional dan Komite Paralimpiade Internasional.

Pakar medis Jepang mengatakan pada hari Jumat bahwa melarang penonton di Olimpiade adalah pilihan yang paling tidak berisiko untuk melanjutkan acara sambil mengambangkan kemungkinan bahwa venue dapat menampung hingga 10.000 penggemar di area di mana tindakan "semu darurat", seperti jam restoran yang lebih pendek , telah diangkat.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang di Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade, prihatin dengan puluhan ribu atlet, ofisial, dan media yang turun ke negara itu.

Pada hari Sabtu, sebuah survei baru mengungkapkan bahwa bisnis Jepang juga menggemakan keberatan penduduk.

Kantor berita Kyodo mengatakan bahwa 64 persen dari 9.163 bisnis yang disurvei oleh Tokyo Shoko Research antara 1 dan 9 Juni mendukung pembatalan atau penundaan lainnya.

Reservasi utama yang dikutip adalah ketakutan akan meningkatnya jumlah infeksi dan peluncuran vaksin yang lambat.

Awal bulan ini, sekitar 10.000 dari 80.000 sukarelawan yang mendaftar untuk membantu Olimpiade dan Paralimpiade mengundurkan diri, kata penyiar NHK, mengutip penyelenggara.

Namun, penyelenggara lokal, pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional bertekad untuk menggelar Olimpiade, di tengah kebersihan yang ketat dan dengan sekitar 80 persen atlet akan divaksinasi menjelang Olimpiade.

`

`
← PrevNext →
  • Powered by Daily Planet News